Bukittinggi--Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Bukittinggi gelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VIII tahun 2022.
Kegiatan ini dibuka Walikotq Bukittinggi di Istana Bung Hatta, Sabtu (27/08).
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Ketua panitia, Irfan Eri DT. Kuniang, menjelaskan, Musda ini dilaksanakan karena telah berakhirnya kepengurusan LKAAM Bukittinggi periode 2018-2022. Dimana, kepengurusan periode ini, akan berakhir pada 29 Agustus 2022.
Ketua LKAAM Bukittinggi, Syahrizal Dt.Palang Gagah, menyampaikan, secara hirarki, LKAAM dan KAN merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.
Untuk Bukittinggi keduanya selalu jalan berdampingan. LKAAM Bukittinggi saat ini sudah berusia 40 tahun.
"LKAAM harus mampu menjaga nilai nilai Adat Minangkabau dan falsafah hidup orang Minang, Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah. Tugas kini semakin berat. Generasi muda kini lebih banyak mengambil budaya luar.Ini tentu menjadi tanggung jawab bersama, " Syahrizal.
LKAAM periode lalu, terus lakukan kegiatan pembinaan rutin. Kedepan, tentu diharapkan pengurus yang baru periode 2022-2027 dapat meningkatkan kegiatan penguatan pemahaman adat dan budaya Minangkabau.
Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, diwakili Wakil Ketua I, Syafrial Dt.Batuah, menyebutkan, LKAAM Sumbar, mengapresiasi musda yang dilaksanakan LKAAM Bukittinggi. Dimana nantinya akan ada proses pemilihan ketua dan pengurus baru periode 2022-2027.
"Kami berharap proses pemilihan dapat dilakukan dengan jalan musyawarah serta menghasilkan keputusan yang terbaik untuk LKAAM Bukittinggi, ” ujarnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, banyak tantangan yang harus diselesaikan bersama, terutama bagaimana mengembalikan dan mengemas implemetasi adat dan budaya Minangkabau kepada generasi muda.
“Caranya saat ini harus diadaptasikan dengan perkembangan teknologi. Bagaimana kita ajarkan adat dan budaya Minangkabau ini secara visual, digital. Beberapa kearifan lokal di sejumlah daerah sudah mulai hilang karena digitalisasi. Kita jangan sampai seperti itu, kita ajarkan adat dan budaya ini dengan sistem digital, sehingga mereka dapat menikmati ilmunya dan mengimplemetasikan dalam kehidupan sehari - hari, ” ujar Erman.
Wako menambahkan, LKAAM diharapkan punya program yang akan dijalankan, bukan untuk direncanakan lagi. Saat ini pun, Pemko Bukittinggi mulai menerapkan kelestarian adat Minangkabau melalui bidang pendidikan dengan muatan lokal Budaya Adat Minangkabau (BAM), mulai dari tingkat SD dan SMP se Bukittinggi.
“Terima kasih pada pengurus LKAAM 2018-2027 atas pengabdiannya. Diharapkan nantinya pemimpin dan pengurus LKAAM Bukittinggi 2022-2027 dapat ditentukan dengan musyawarah, ” ungkapnya.
Musda dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama pembukaan dan hari kedua, Minggu (28/08) dilaksanakan Pati Ambalau.().